PAGI
Karya
Djero Anang Zubaidi S.
Ketika membuka mata, pertama yang
kulihat adalah
orang-orang rebah berdesah
dijerat rambu-rambu
Pengap terasa membelenggu
Di luar kutangkap suara suara
gelisan bertalu
Adakah suaramu suaraku yang parau
tertahan di situ
O…tiba-tiba aku terkejut
mendengar suaraku sendiri
Seharusnya membisu
tapi tak bisa karena kata-kataMu
telah melimpah meraupi segala
tempat segala waktu
Kawan, kini telah kutemukan
sebuah kota kecil
sebagai tempat tinggal
Yang di sana ada rumah yang telah
dibangun dengan
kataNya
Yang disana ada perabot-perabot
sederehana
Yang dibuat dengan kataNya
Yang disana ada udara, api, air
dan tanah
Yang dibuat dengan katakataNya
Dan…
rumah sebelummnya, dilumuri
beribu-ribu
rambu rambu, sekarang telah
dibenam
kata kataNya
Tak terkecuali tembok tembok yang
telah dibangun
telah rata jua dengan kata
kataNya
Kawan, sekarang pandanglah
matahariNya yang setia
menyapu kalbu
Jalan jalan kita

0 komentar:
Posting Komentar