Kamis, 16 Januari 2014

Pagi


PAGI
Karya Djero Anang Zubaidi S.

Ketika membuka mata, pertama yang kulihat adalah
orang-orang rebah berdesah
dijerat rambu-rambu
Pengap terasa membelenggu
Di luar kutangkap suara suara gelisan bertalu
Adakah suaramu suaraku yang parau
tertahan di situ
O…tiba-tiba aku terkejut
mendengar suaraku sendiri
Seharusnya membisu
tapi tak bisa karena kata-kataMu
telah melimpah meraupi segala tempat segala waktu
Kawan, kini telah kutemukan sebuah kota kecil
sebagai tempat tinggal
Yang di sana ada rumah yang telah dibangun dengan
kataNya
Yang disana ada perabot-perabot sederehana
Yang dibuat dengan kataNya
Yang disana ada udara, api, air dan tanah
Yang dibuat dengan katakataNya
Dan…
rumah sebelummnya, dilumuri beribu-ribu
rambu rambu, sekarang telah dibenam
kata kataNya
Tak terkecuali tembok tembok yang telah dibangun
telah rata jua dengan kata kataNya
Kawan, sekarang pandanglah
matahariNya yang setia
menyapu kalbu
Jalan jalan kita

0 komentar:

Posting Komentar