Kamis, 16 Januari 2014

Sajak Jakarta


SAJAK JAKARTA
Karya  Putu Arya Tirtawirya

Jakarta bukan Indonesia, saudaraku. Sebuah
gelas retak
penuh cuka rindu rujak tanah air. Mengapa mesti
silau pandanglah biru  lazuardi biru lautan cermin sanubari.
 Tataplah hijau pegunungan dan dataran rendah
menyajikan rimba tropis dan hamparan kelapa padi
jagung  ketela sagu pisang papaya jeruk salak durian
anggur mangga langsat.
Atau coklat pebukitan gundul
mengundung sungai merendam desa dan kota:
 kita harus
tahu kemana anak cucu sebelum aku dan kau
                                                            mati esok lusa
Metropolitan kebetulan bernama Jakarta,
saudaraku
Sebuah gelas retak penuh cuka. Indonesia bukan
Jakarta, saudaraku.
Sebuah gelas utuh penuh air – hayat
yang gaib penaka dongeng seribu satu malam
yang pernah
habis bagi kita beserta anak cucu. Jakarta adalah
Jakarta, saudaraku. Kota raksasa dataran aspal
dan beton.

0 komentar:

Posting Komentar